Monday, March 26, 2012

Maling!

Beberapa waktu lalu, ada maling masuk ke rumah jam setengah tiga-an pagi. Pas banget jam segituan susah tidur. Kok ada suara geretakan di ruang tengah tempat kami biasanya menonton dan bermain. Kebetulan kamar saya yang menghadap ruang tengah tidak ditutup seperti biasanya. Pas mata terbuka, yang pertama terlihat adalah cowok bercelana coklat sedengkul, sedang membungkuk, mungkin berniat melepas kabel tv atau play station milik anak saya. Habis apa lagi yang mau dibawa? Saya tak   punya barang harta benda yang banyak orang akan anggap berharga. Harta yang paling berharga buat saya ada di badan yang sehat, pikiran yang waras, keluarga yang hebat dan teman teman yang bersahabat. Di ruang tengah, selain TV dan PS, cuma ada lemari buku dan baju, yang tak cocok jadi sasaran colongan…
 
 Tanpa pikir panjang saya teriak ‘maling! Maling!’, sembari loncat dari kasur dan mengejar sang maling. Tanpa ba-bi-bu lagi atau mungkin karena kaget, dia juga lari keluar rumah dan meloncati pagar besi yang ujungnya cukup runcing. Runyamnya, saya Cuma mengenakan daster, tanpa apa apa lagi di baliknya. Kalau saya nekat juga loncat pagar berujung runcing itu, itu namanya blo-on.

Setelah kaget hilang, saya merenung.  Sesungguhnya apa yang saya lakukan secara reflek berteriak dan mengejar maling itu, sungguh tindakan yang berpotensi bahaya.  Gimana kalau ternyata malingnya tak sendirian?  Gimana kalau mereka membawa senjata tajam?  Lain kali saya akan bertindak tenang dulu dan memikirkan untung rugi nya tindakan.  Lebih baik kehilangan benda yang masih bisa dicari lagi daripada kehilangan nyawa …

No comments: