Biarpun Ipad bukan product baru lagi, tapi namanya masih menggema. Kharismanya masih terasa. Dan terhadap yang satu ini, kegilaan orang tidak juga berkurang. Dimana mana tempat umum yang saya datangi, mudah melihat orang menenteng nenteng barang satu ini, meskipun di tempat tempat yang nggak nyambung seperti restoran dan di kolam renang. Memangnya mau makan atau ngi-pad? Mau berenang atau mau sambil berenang main ipad?
Para penggila Ipad benar benar bikin Steve Job tertawa lebar dari tempatnya sekarang beredar. Steve Job menciptakan agama baru untuk life style, dimana Ipad menjadi kitab sucinya. Orand dewasa, anak kecil semua mengenalnya dan menentengnya kemanapun mereka pergi. Kalaupun tak mampu membelinya, paling tidak sudah pernah menyentuhnya di pusat pusat penjualan barang Apple.
Pagi itu di sebuah hotel di Sentosa, Singapura, kegiatan makan pagi berlangsung dengan segarnya. Buffet makanan tersedia beraneka rasa, warna dan rupa. Di teras yang menghadap pantai dan kolam renang, suasana meriah. Dan yang membuatnya istimewa, ada bajing bajing kecil yang berlarian, beberapa burung merak mondar mandir, dan burung burung kecil berkicau memperdengarkan nyanyian pagi mereka. Ahhh pagi yang indah! Sampai…
Sampai saya lihat pemandangan yang tak indah di meja seberang depan saya. Seorang ibu muda dengan bayinya di stroller disampingnya. Di mejanya terpampang Ipad side by side dengan piringnya. Sembari membuka mulut dan mengunyah, matanya sibuk dan lekat ke layar Ipad nya. Sebentar sebentar dia tersenyum, dan tangannya dengan ahli berpindah dari piring makan ke layar Ipad. Sementara sang anak, menatap wajah ibunya, belum mampu berkata-kata, tapi seolah bicara: “Ibu, pandanglah aku…”
Sementara itu, saya makan dengan penuh suka cita menikmati setiap suapan, rasa dan tekstur makanan. Selain menikmati pemandangan indah disekitar, tepat di depan saya ada pemandangan luar biasa menakjubkan, wajah ganteng anakku J yang sedang makan juga… Persetan dengan ipad dan segala gadget! Makan adalah kegiatan istimewa, dan aku bahagia melakukannya bersama!
Di jalan, di pantai, di kolam renang, di restoran, Ipad dan gadget serupa merajalela, merampok esensi khidmat berkegiatan. Mungkin Steve Job terbahak di atas sana, karena produk kebanggaannya lebih immortal dari dirinya. Selamat, hidupmu tertambat di IPAD.
Bagi saya, dengan menenteng nenteng Ipad di mana saja, orang orang itu terlihat stupid. Maaf saja.
No comments:
Post a Comment