Cinta satu malamku berbuah pahit. Aku bunting. Siapa lelakinya tak penting. Karenamu, aku terpaksa lari dari neraka dunia. Tak sanggup aku di hukum dunia, Orang tua, tetangga dan saudara. Ku sambut saja neraka abadi yang sudah pasti harus kuhadapi. Sekarang atau nanti. Lebih cepat lebih baik. Nyawaku dan janinku menggelegak bersama baygon yang kutenggak. Tunggu saja kau lelaki satu malam, arwah dan jabang bayi ini akan hantuimu, selamanya...
No comments:
Post a Comment